Fakta-Fakta Unik Mengenai Agats, Ibukota Kabupaten Asmat (Part 2)

3.       Transportasi

Untuk mencapai Kota Agats bisa lewat jalur laut dan jalur udara via Merauke ataupun Timika. Kapal yang masuk ke Agats ada 3 yaitu Sirimau dan Leuser yang masuk sebulan sekali dan Tatamailau yang masuk 2 minggu sekali. Bandara udara tidak terletak di Kota Agats tetapi di Kampung Ewer, penumpang masih harus menggunakan speed boat atau perahu fiber dari Ewer ke Agats sekitar 20-30 menit. Pesawat yang bisa mendarat di  hanya pesawat perintis yang memuat sekitar 8 orang penumpang. Landasan pesawat yang pendek dan hanya terbuat dari susunan lempengan baja tidak memungkinkan pesawat besar untuk mendarat, Saat ini bandara sedang dalam proses pembangunan, dengan panjang lintasan 1 km dan direncanakan tahun 2018 sudah selesai.
Landasan pesawat Bandara Ewer yang dikenal dengan nama Tikar Baja

Landasan bandara baru Ewer
Untuk transportasi di dalam kota Agats sendiri hanya ada motor dan sepeda, kalau tidak punya keduanya bisa berjalan kaki, sekalian berolahraga. Ditempat ini tidak ada yang namanya mobil, jalanannya yang kecil ditambah hanya berupa jembatan kayu yang tidak mungkin kuat untuk menopang mobil yang berat, selain itu kota ini kecil jadi tidak terlalu membutuhkan mobil. Walaupun saat ini sebagian besar jalanan utama sudah dibeton tapi jalanannya juga tidak begitu lebar dan kuat untuk mobil.

Motor yang dipakai juga bukan motor yang menggunakan BBM, yang ada motor listrik. Motornya tidak mengeluarkan bunyi tetapi jalanannya yang berbunyi apalagi kalau melalui jembatan kayu yang paku-pakunya sudah longgar. Tidak butuh SIM dan STNK, tidak ada polisi laulintas ataupun rambu-rambu lalulintas, asal bisa mengendarainya maka kamu bebas pergi kemanapun asal jangan menabrak orang dan harus berhati-hati apalagi kalau musim hujan dimana jalanan kayu menjadi licin bisa-bisa kamu jatuh ke lumpur bersama motor. Motor-motor disini kebanyakan sudah dimodifikasi sedemikian rupa oleh pemiliknya dengan modelnya aneh-aneh, sudah tidak ada kaca spion dan lampunya, tidak ada ini itu, untungnya masih ada roda dan tempat duduk.
Bagi pejalan kaki kalau keluar rumah harus selalu sedia payung atau topi, saat musim panas matahari bersinar dengan teriknya seperti berada di atas kepala. Kalau musim hujan, bisa dari pagi sampai malam hujan tidak berhenti.
Untuk mengangkut barang dalam jumlah besar maka yang bisa digunakan hanya gerobak dorong. ada banyak jasa penyewaan gerobak dorong di Agats yang membawa barang-barang tiba dengan selamat di rumah. Bahkan dulu orang sakit diangkutnya ya pakai gerobak dorong. Namun, saat ini RSUD telah memiliki mobil khusus yaitu mobil golf yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengangkut pasien yang  sakit dari rumahnya ataupun ke pelabuhan bila akan di rujuk ke luar daerah. Karena tidak ada mobil maka pejabat pemerintahanpun kemana-mana hanya menggunakan motor atau berjalan kaki, sangat merakyat. Mobil dinasnya mereka kebanyakan ada di Timika atau Merauke yang digunakan kalau mereka kunjungan dinas ke Kabupaten tersebut.
Gerobak, alat andalan untuk mengangkut segala jenis barang

saat melewati jalan kayu harus berhati-hati, salah sedikit jatuh ke bawah lumpur

Apapun diangkutnya pakai gerobak


motor-motor yang sudah dimodifikasi, alat transportasi anadalan di Kota Agats

model tidak penting, yang penting bisa jalan

Sepeda listrik, saat ini lagi menjamur di Agats, kebanyakan dipakai anak sekolah dan Ibu-ibu


Becak satu-satunya di Agats, menjadi kendaraan dinas Bupati pertama Asmat

Sebut saja dia mobil satu-atunya di Agats milik keuskupan, memuat 2 orang, macam motor yang diberi penutup begitu
Kalau mau kunjungan ke kampung-kampung atau keluar dari kota Agats maka satu-satunya alat transportasi yang bisa digunakan hanya perahu, tidak ada yang namanya jalur darat. Kita bisa menggunakan speedboat atau kapal fiber. Jadinya butuh biaya besar untuk mengunjungi kampung-kampung apalagi yg jaraknya jauh dari Agats, secara ya mesin perahu lebih boros berapa kali lihat dari mesin mobil atau motor. Belum lagi kalau pakainya speedboat dimana bbm yang dipakai lebih banyak dari kapal fiber tapi enaknya sampainya lebih cepat. Selain itu kita juga harus memperhatikan waktu pasang surut air laut. Karena rentang pasang surutnya cukup jauh sekitaran 3-4 m jadi ada kampung-kampung yang perahu tidak bisa masuk kalau air laut sedang surut. Kalau datangnya pas surut maka harus menunggu berjam-jam diatas perahu sampai air pasang baru bisa masuk ke kampung.

Perahu Fiber menjadi alat transportasi andalan masyarakat di Asmat
Speedboat


Komentar

Postingan Populer