Membuat Kertas Daur Ulang Bersama Anak SD 22 Kalukue, Pangkep (Repost)

Pagi yang indah dan begitu cerah, sudah menunggu cukup lama untuk  belajar membuat kertas daur ulang bersama anak SD dan hari ini keinginan itu akhirnya terwujud.

Hari ini bersama mbak Nina (konsultan Pendidikan Lingkungan Hidup) kita akan belajar membuat kertas daur ulang di SDN 22 Kalukue Desa Tamangapa, Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pendidikan lingkungan hidup (PLH) bagi anak SD yang dibuat oleh MAP (mangrove Action Project). 

Perjalanan ke SD ini memakan waktu 2 jam perjalanan dari Kota Makassar, letaknya  di pesisir pantai, jalanan desanya cukup sempit dan rumah-rumahnya tertata rapi dan asri. Terdapat begitu banyak pohon kelapa di sekitar rumah penduduk ataupun di pematang tambak. Pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini cukup kaget karena lokasinya yang tidak begitu luas hanya terdapat  5 ruangan kelas, rungan guru/kantor, perpustakaan dan berada diujung jalan desa, namun sekolah ini sangat asri dan sejuk dengan banyaknya pepohonan rindang di depan masing-masing kelas. Jumlah siswa sangat sedikit jika kelas 4, 5, dan 6 digabung hanya berjumlah 27 siswa.

Tiba di sekolah kami disambut oleh guru-guru dan Kepala Sekolah. Sekolah ini sangat bersemangat untuk menjadikan sekolah mereka menjadi sekolah yang mencintai lingkungan dan mempunyai keinginan besar untuk menjadi bank sampah di kemudian hari. Sangat senang dan terharu mendengar pernyataan itu. Untuk pengajaran mengenai PLH kami fokuskan hanya untuk kelas 4, 5, dan 6. 

Sebelum membuat kertas daur ulang terlebih dahulu kami bermain-main bersama para siswa untuk mencairkan suasana. Permainan yang kami mainkan adalah ular tangga yang extra large dengan ukuran 5x3 meter dimana yang menjadi bidaknya bukan lagi batu, kayu dan sebagainya tetapi siswa sendiri yang menjadi bidaknya. Dalam permainan ini bukan hanya sekedar bermain tetapi ada unsur pendidikan di dalamnya, ular tangga ini bertema hemat energy,,di dalamnya terdapat banyak pesan-pesan bagaimana cara untuk menghemat energi salah satunya ialah earth hours yaitu peringatan yang dilakukan setiap tanggal 23 Maret dimana seluruh masyarakat di dunia akan memadamkan listrik mereka selama 1 jam secara bersama-sama. Para siswa sangat bahagia dan menikmati permainan mereka.

Setelah bermain saatnya membuat kertas

Siswa merobek kertas menjadi ukuran kecil
Para siswa sangat antusias untuk membuat kertas, begitupun dengan para guru karena sebelumnya di sekolah mereka belum ada kegiatan seperti ini. 3 hari sebelumnya mereka telah membuat bubur kertas yang dibuat dari kertas bekas yang dipotong-potong lalu direndam dengan air dan didiamkan selama 3 hari. Mbak Nina sebagai fasilitator mengarahkan para siswa dan memberi contoh setiap tahap yang harus mereka lakukan. Mereka memperhatikan setiap tahap dengan seksama. 

Proses pencetakan kertas 
Sangat senang dan bangga melihat mereka begitu bersemangat melakukan kegiatan ini, dimulai dari menghaluskan bubur kertas menggunakan blender, mencampurnya dengan pewarna agar lebih menarik sampai proses pencetakan menggunakan screen dan terakhir tahap pengeringan dengan bantuan cahaya matahari. Walaupun matahari hari itu bersinar dengan indahnya dan sangat panas tetapi mereka tidak mengeluh dan bersemangat. Hanya dengan sekali melihat contoh yang diberikan mereka langsung bisa membuatnya sendiri dan hasilnya sangat memuaskan. Melihat wali kelas merekapun  yang bernama Bapak ALi saya sangat kagum karena semangatnya yang luar biasa untuk mendidik anak muridnya walaupun kakinya saat itu sakit tapi ia  tetap semngat mendampingi murid-muridnya, belajar bersama dan memberikan pengarahan.

mencetak kertas menggunakan screen
Mereka sangat kompak dan saling membantu dalam kegiatan ini walaupun terkadang mereka harus berebut untuk melakukan setiap tahapannya karena terbatasnya alat yang digunakan.
kertas yang sudah jadi dijemur hingga kering



Kegiatan ini memberikan pengajaran yang begitu bermanfaat bagi para murid dimana mereka diajar untuk memanfaatkan sampah kertas untuk di daur ulang agar dapat mereka gunakan kembali dan melatih kreativitas mereka dalam menciptakan kertas daur ulang yang lebih menarik.

Komentar

Postingan Populer